Minggu, 12 Desember 2010

A Lover Fever

Sebab cinta itu, kudapati wajahmu disetiap sudut waktu. Buat kerinduan sangat, tak kubiarkan sepi hanyutkanmu. Kurangkai asmara meski hari tak bersahabat dengan kita, meski bintang tak lagi perlihatkan sinarnya, kan ku bisikan syair keindahan hati. Ku muliakan jiwamu dihadapan langit dan ku persembahkan mahkota ratu di atas singgasana sukma diantara rangkaian taman sejuta bunga

Kubentangkan sayap untuk cita-citamu, kutengadahkan tangan tak kubiarkan kau terjatuh. Kulapangkan pundakku untukmu bersandar, dengarkan semua ceritamu, meski harus lalui 1001 malam, menangkap getaran kasih dari matamu, bawa kedalam jiwa, kutuliskan nama. Kubingkai dengan keabadian, hingga tiada lekang meski ribuan musim menerpa. Kujaga bersama ketulusan, ku tak peduli tahun demi tahun kikis daya ini, renggut raga ini, karena hanya padamu, terlengkapi perihal diri. Bila binar rembulan duduk bersamamu , bila derai hujan tak menusuk dingin. Bila amarahku padam karena senyumanmu, bila lara berlalu saat kau rengkuh jemariku, nasihati dengan santun kata-katamu. Bila pedulimu berikan arti akan kesahajaan mampu bahagiakan meski tiada materi dimiliki, tiada tahta didapati. Cintamu melebihi cintaku pada diriku sendiri, telah kau beri cinta melebihi dari seisi dunia maka bagaimana lagi coba kulukiskan. Dirimu begitu angun, begitu meliputi setiap keindahan.

(CM/300109)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar