Minggu, 12 Desember 2010

A Learner

Ku saksikan perjalanan dalam pandangan mata dan kusisipkan di bilik rongga jiwa akan segala apa yang kubaca di wajah dunia. Ku pautkan tekad bahwa aku ingin menjadi sebaik pribadi demi damai hati sebagaimana yang Tuhan janjikan. Ku mohonkan ampunan padaNya sebab tiada henti melimpahkan karunia yang seringkali tiada pernah ku peduli, bahkan saat ku tahu bahwa setiap uji ialah bentuk kasihsayangNya, supaya aku kembali pada jalanNya, supaya aku lebih siap menjalani kejamnya hidup, masih saja aku menggerutu dan lancang menuntut perhitungan. Padahal tak pernah mampu ku hitung segala detak jantung yang telah memompa darahku mengalir ke seluruh tubuh ini. Padahal tak pernah bisa ku ganti setiap hisapan udara yang masuk ke dalam paru-paruku.

Aku sekedar pembelajar pada sekolah hidupNya. Aku belajar kemuliaan yang dari keikhlasan mengikuti jalan tuntunanNya. Jalan kebaikan yang kadang membuatku letih dan tertatih. Jalan sepi penuh api dan duri dan sepertinya aku hanya berjalan sendiri. Saat keserakahan merayuku dan aku bertahan untuk tidak mengambil apa yang bukan milikku. Saat kejengkelan menghantuiku dan aku berusaha untuk bisa memaafkan. Saat kecewaku memuncak dan aku harus bisa meredam amarahku. Saat aku tak dihargai sebagai pribadi dan aku berusaha tersenyum dalam kekesalanku. Saat aku bertanya pada Tuhan, adakah salah jalan bagi kaki-kaki kecilku yang seakan terengah-engah menempuh ini semua. Dia pun hadirkan tanya tersirat padaku diantara gugusan bintang dan cahaya matahari yang masih terbit dari timur. Diantara ketekunan orang yang mendorong gerobak lantas menunggu pembeli seharian di bawah teriknya siang. Diantara kesabaran orang yang memanggul dagangan masih mencari rezeki di tengah malam. Atau seorang ibu yang pagi-pagi buta berangkat ke pasar untuk berjualan demi menafkahi anak-anaknya. Aku tak bisa menjawabnya.

Masih begitu banyak hal yang tidak aku ketahui. Pada tuntunanNya-lah setiap jalan harus bisa kulalui meski mendaki, terjal, dan penuh aral. Sebab setiap kesulitan, denganNya selalu disertai segala kemudahan. Sebab setiap ujian, denganNya selalu disertai ilmu dan keutamaan. Sebab setiap keluhanku, hanya padaNya ku berharap. Sebab dariNya aku, padaNya pula segala kukembali.

(CM/190909)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar