Minggu, 12 Desember 2010

Harmony Without Envy

Saat kata-kata menggema, memecah angkasa, pekik kebebasan mendera deras dari lubuk hati membumbung ke alun-alun langit. Tumpah bersama jutaan bahkan ribuan angin yang sama yang mengalir dari setiap penjuru dunia. Sedari mulanya jiwa tercipta, adalah merdeka. Mengeliat menatap segala bentuk keserakahan dan kemunafikan. Begitu hebatnya setiap bentuk perjuangan ditujukan untuk membangun kebebasan, begitu teguhnya janji memelihara harkat dan hakikat kehidupan. Namun keangkuhan mampu meniadakan bait-bait suci kedamaian hati. Menghancurkan sendi-sendi purba yang semenjak adanya memberi pelajaran akan kebersamaan yang patutnya lestari. Kebebasan milik setiap jiwa-jiwa yang lahir merdeka. Penentangan akannya adalah penentangan bagi kehidupan. Perengutan akannya adalah kebencian tanpa berujung. Bahkan menjelmakan kebencian baru yang patah tumbuh hilang berganti. Generasi ke generasi. Semua hanya bermuara pada kemusnahan. Mereka yang sejati akan terus tegap berdiri pada yang benar. Pada keberpihakan akan titah langit, titah hidup berdampingan dalam harmoni, dalam toleransi.

CM/200109

Tidak ada komentar:

Posting Komentar